Komunitas Nol Mumtaz
Berbekal kemauan dan keteguhan untuk menuju pancaran pencerahan
Minggu, 09 Juni 2013
Selasa, 04 Juni 2013
Gerakan ANti Buta Al-Qur'an
A.. Ba.. Ba...
Ta.. Tsa... Ja...
teriak-teriakan itu membehana disebuah rumah sederhana,
huruf-huruf hijaiyah dilafalkan dengan kaku,
tapi bukan anak-anak kecil yang sedang belajar mengaji ini,
mereka adalah nenek-nenek yang berusia 61, 71, dan ibu-ibu...
yah, belajar mengaji itu memang suatu keharusan, yang tua harus semangat membenarkan bacaan takhsinnya, semangat yang tak pernah luntur walau usia tak muda lagi...
terbata-bata, tapi inilah indahnya,
mengajarkannya butuh kesabaran, ketelatenan,
huruf ha... diulangi sampai berhari-hari, tapi inilah seninya,
semangat..semangat yang selalu menggebu ketika mendengar saya melantunkan firman-Nya,
saya hanya ingin mengobarkan di hati kalian untuk selalu membaca firmannya, walau cuma huruf-huruf yg tak bermakna,..
bukan, bukan kalian yang belajar dari kami,
tapi kami yang belajar dari kalian,
semangat kalian mempelajari firmannya,
tak henti belajar membuat kami sadar, seberapa seringkah kami membaca firmannya, semetara kami sudah mampu melantunkan ayatnya,
aghh kalian nenek-nenek lebih sering melafalkan huruf-huruf itu dari pada kami...
semangat terus,
A.. Ba.. Ta...
perkata dan akan kita rangkai menjadi firmannya...
#yang muda harus semangat ya belajar takhsinnya, dan yang tua juga jangan patah semangat, yang sudah bisa, gabung yukk ke program baru kumnol, gerakan anti buta Al-qur'an...
caranya gampang, ajarkan tanpa pamrih terhadap orang-orang yang ingin mempelajari ayatnya
Ta.. Tsa... Ja...
teriak-teriakan itu membehana disebuah rumah sederhana,
huruf-huruf hijaiyah dilafalkan dengan kaku,
tapi bukan anak-anak kecil yang sedang belajar mengaji ini,
mereka adalah nenek-nenek yang berusia 61, 71, dan ibu-ibu...
yah, belajar mengaji itu memang suatu keharusan, yang tua harus semangat membenarkan bacaan takhsinnya, semangat yang tak pernah luntur walau usia tak muda lagi...
terbata-bata, tapi inilah indahnya,
mengajarkannya butuh kesabaran, ketelatenan,
huruf ha... diulangi sampai berhari-hari, tapi inilah seninya,
semangat..semangat yang selalu menggebu ketika mendengar saya melantunkan firman-Nya,
saya hanya ingin mengobarkan di hati kalian untuk selalu membaca firmannya, walau cuma huruf-huruf yg tak bermakna,..
bukan, bukan kalian yang belajar dari kami,
tapi kami yang belajar dari kalian,
semangat kalian mempelajari firmannya,
tak henti belajar membuat kami sadar, seberapa seringkah kami membaca firmannya, semetara kami sudah mampu melantunkan ayatnya,
aghh kalian nenek-nenek lebih sering melafalkan huruf-huruf itu dari pada kami...
semangat terus,
A.. Ba.. Ta...
perkata dan akan kita rangkai menjadi firmannya...
#yang muda harus semangat ya belajar takhsinnya, dan yang tua juga jangan patah semangat, yang sudah bisa, gabung yukk ke program baru kumnol, gerakan anti buta Al-qur'an...
caranya gampang, ajarkan tanpa pamrih terhadap orang-orang yang ingin mempelajari ayatnya
Jumat, 31 Mei 2013
Why "FULL-TIME MOTHER"..??
Tadi malam nyimak kultwitnya ustadz @felixsiauw . Amazing banget nihh.. ^^
Yuukk disimak.. \(^_^)/
1. saya masih ingat beberapa tahun lalu sebelum Muslim | papi sempat menasihati saya perihal "Ibu Rumah Tangga"
2. "lix, selama papimu masih bisa mencukupi keluarga, mamimu tugasnya di rumah" | tegas papi berpendapat soal IRT
3. padahal saat itu isu feminisme sedang santer | wacana wanita karir sedang panas-panasnya | arus genderisme mewabah
4. tapi papi tenang aja lalu menyampaikan | bahwa dia ingin yang terbaik bagi anak-anaknya | dan itu berarti perhatian full dari ibu mereka
5. hidup kala itu tidak mudah, dan akal lebih mudah seandainya mami bekerja | tapi papi sudah mengambil pilihan, dan itulah yang ia jalani
Yuukk disimak.. \(^_^)/
1. saya masih ingat beberapa tahun lalu sebelum Muslim | papi sempat menasihati saya perihal "Ibu Rumah Tangga"
2. "lix, selama papimu masih bisa mencukupi keluarga, mamimu tugasnya di rumah" | tegas papi berpendapat soal IRT
3. padahal saat itu isu feminisme sedang santer | wacana wanita karir sedang panas-panasnya | arus genderisme mewabah
4. tapi papi tenang aja lalu menyampaikan | bahwa dia ingin yang terbaik bagi anak-anaknya | dan itu berarti perhatian full dari ibu mereka
5. hidup kala itu tidak mudah, dan akal lebih mudah seandainya mami bekerja | tapi papi sudah mengambil pilihan, dan itulah yang ia jalani
6. karena semua manusia punya pilihan | apa yang didapat dan apa yang dikorbankan | semua selalu tentang pilihan
7. sebelum Muslim pun saya tumbuh dengan memahami | lelaki dan wanita tidaklah sama | mereka punya kelebihan di bidang masing-masing
8. posisi ibu dalam dunia anak itu tidak tergantikan | perhatian seorang ibu pada anaknya takkan terbeli sebanyak apapun harta
9. dan posisi ibu itu tidak bisa diulang kembali | karena umur anak takkan bisa diputar lagi
10. maka ketika memilih calon ibu dari anak-anak kami syaratkan | "maukah engkau menjadi fulltime-mother bagi anak-anak?"
11. "saya nggak mau ketika anak dewasa lalu bermaksiat, kita menyesal 'mengapa dulu tidak habiskan lebih banyak waktu bersamanya?!'"
12. itu pemahaman sebelum Muslim | saat sudah mengenal Islam | kami memahami betul Islam paling memuliakan wanita
13. feminisme menjadikan materi sebagai standar sukses | wajar bila mereka merasa dunia tidak adil | karena materi jadi penanda sukses
14. feminisme menganggap waniat modern harus lebih mirip lelaki | bahwa bila wanita tidak bekerja maka wanita akan direndahkan
15. feminisme sukses mendidik wanita melihat kesuksesan sebagai | punya penghasilan tinggi, gelar seabrek, mobil mewah, buka aurat dll
16. wajar hasilnya di negara-negara asal feminisme | wanita jadi lebih malas berkeluarga apalagi memiliki anak | kerja lebih asyik
17. menurut pandangan feminis | IRT itu perendahan martabat perempuan, tidak modern, perbudakan terhadap wanita
18. wajar di negara-negara yang vokal feminisme | perceraian pun memuncak | karena tidak ada satu pemimpin dalam keluarga
19. US misalnya yang jadi kampiun feminisme | angka perceraian mencapai 50% per 2012 sila rujuk http://t.co/OUvEkdUY8L
20. "nearly 80% cited financial problems as the leading cause of the marital demise" (Carr, 2003, p.10) | http://t.co/zQFsyYQuqe
21. feminisme mangaburkan fungsi ayah dan ibu dalam rumah tangga | hanya semata-mata demi mendapat lebih banyak materi
22. akhirnya meningkatlah angka single parents http://t.co/k9eNybXtq7 | dan jelas broken home http://t.co/yUvU499gT9 http://t.co/qAjjFfHBQJ
23. banyak juga studi-studi yang menperingatkan | sangat sulit untuk memadukan ibu dan karir sekaligus | http://t.co/mu5t6N2u3m
24. sebagai tambahan, US yang melahirkan gerakan feminisme saja | sudah banyak bermunculan gerakan anti-feminisme sebagai gantinya
25. di US, sudah banyak wanita sadar bahwa feminisme mengorbankan keluarga | mereka ingin kembali menjalankan peran ibu rumah tangga
26. karena seberapa banyak waktu pun yang didedikasikan untuk mendidik anak | tiada pernah akan ada waktu yang cukup untuknya
27. "saya ibu sekaligus karyawan, anak saya baik-baik saja" | di-sambi aja sudah baik, apalagi bila fulltime-mother? tentu sangat baik :D
28. lalu pertanyaan prinsipil | "apakah Islam melarang wanita bekerja?" | "apakah wanita tidak boleh berpendidikan tinggi?"
29. dalam Islam hukum wanita bekerja itu mubah (boleh) | sedangkan menjadi "ibu dan pengelola rumah tangga" itu kewajiban
30. jadi sah-sah saja wanita memilih bekerja | namun beres juga kewajibannya | tentu bila dia lebih memilih yang wajib, itu yang utama
31. hidup memang perkara pilihan | dan Islam memerintahkan untuk memaksimalkan waktu ibu untuk anak-anaknya | urusan uang biar ayahnya
32. bagaimana dengan wanita yang ditinggal suami apapun alasannya | maka bekerja menafkahi anak tentu amal pahala besar baginya :)
33. maka karir terbaik wanita | adalah menjadi ibu sepenuhnya
34. tentang pendidikan? | tidak bosan-bosan saya sampaikan | bahwa seorang ibu HARUS terdidik sempurna, tinggi dan luasnya
35. bahkan wanita Muslimah WAJIB lebih terdidik daripada lelaki | karena ialah madrasatul ula (pendidikan pertama dan utama) anak-anaknya
36. maka jangan tanya "untuk apa pendidikan tinggi bila hanya jadi IRT?" | jadi IRT justru perlu pendidikan tinggi
37. karena di tangan kaum ibu generasi Muslim berada | bukan di tangan ayah generasi Muslim dibentuk
38. banyak wanita yang sebetulnya bisa menggapai dunia lebih dari lelaki | tapi mereka mengorbankan segalanya demi anaknya | MULIA
39. dari ibunda MULIA semisal itulah | menjadilah Imam Syafi'i, Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad
40. rata-rata ulama besar menghabiskan masa kecil dalam yatim | ibu merekalah yang mendidik dan mendaras Al-Qur'an setiap waktu
41. sembah sujud kami pada Allah yang selalu menjaga dunia dengan para ibunda MULIA | yang mau mengorbankan semua buat kami anak-anaknya
42. hormat khidmat kami padamu wahai ibu | yang gadaikan semua waktu tanpa sesal dan keluh | membina kami jadi yang terbaik dalam agama
43. pada para bunda MULIA doa kami | "Wahai Tuhanku, kasihilah keduanya, sebagaimana keduanya TELAH MENDIDIK AKU WAKTU KECIL" (QS 17:24)
44. kembali lagi semua masalah pilihan | part-time mother or full-time mother? | you decide :D
SO, WHAT WILL YOU CHOOSE..??
PART-TIME MOTHER OR FULL-TIME MOTHER..??^^
THAT'S YOUR CHOICE!! ^__^
Kamis, 30 Mei 2013
Pantun Cinta
Oleh: Pandu Hidayat
Cinta itu suci..
Bersemayam di dalam hati..
Seseorang akan bersama dengan yang di cintai..
Seperti itulah sabda Nabi..
Takkan lelah kami menanti..
Demi mencari Ridho Illahi..
Berikrar memantapkan diri..
Mengabdi untuk negeri..
Kami tak berniat untuk berhenti..
Dalam mendidik penerus generasi..
Atas nama cinta tanpa maksud berbangga diri..
Karena tekad telah terpatri..
Kadang ku termenung sendiri..
Termenung di dalam sepi..
Tentang cinta yang tersembunyi..
Tentang lisan yang pernah menyakiti..
Tak mampu ku pungkiri..
Lisanku kadang menyayat hati..
Meski tak setajam akar berduri..
Juga tak sepedas sambal terasi.. (Lagi laper ceritanya :D #DilemparCobek#)
Apakah mereka menyadari..?
Ataukah justru mengingkari..?
Karena jika hati sudah tersakiti..
Sakitnya melebihi sayatan belati..
Mereka yang tersakiti..
Mereka yang melukai..
Sebenarnya ingin saling memahami..
Walau tak mampu mengungkapkan isi hati.. (eeaaaaa :D :p)
Tapi cinta mampu memaklumi..
Bahwa tiap insan di bumi ini..
Pernah di benci & di caci..
Walau tak sedahsyat yang dialami Nabi..
Lalu apa lagi yang engkau ratapi..
Jika di hatimu ada Robbul ‘Izzati..
Dia kan senantiasa mendampingi..
Itulah cinta yang haqiqi..
Cinta yang suci..
Cinta yang haqiqi..
Anugrah dari Illahi Robbi..
Maka biarkanlah ia bersemi..
_@MisterPiLovers_
Bersemayam di dalam hati..
Seseorang akan bersama dengan yang di cintai..
Seperti itulah sabda Nabi..
Takkan lelah kami menanti..
Demi mencari Ridho Illahi..
Berikrar memantapkan diri..
Mengabdi untuk negeri..
Kami tak berniat untuk berhenti..
Dalam mendidik penerus generasi..
Atas nama cinta tanpa maksud berbangga diri..
Karena tekad telah terpatri..
Kadang ku termenung sendiri..
Termenung di dalam sepi..
Tentang cinta yang tersembunyi..
Tentang lisan yang pernah menyakiti..
Tak mampu ku pungkiri..
Lisanku kadang menyayat hati..
Meski tak setajam akar berduri..
Juga tak sepedas sambal terasi.. (Lagi laper ceritanya :D #DilemparCobek#)
Apakah mereka menyadari..?
Ataukah justru mengingkari..?
Karena jika hati sudah tersakiti..
Sakitnya melebihi sayatan belati..
Mereka yang tersakiti..
Mereka yang melukai..
Sebenarnya ingin saling memahami..
Walau tak mampu mengungkapkan isi hati.. (eeaaaaa :D :p)
Tapi cinta mampu memaklumi..
Bahwa tiap insan di bumi ini..
Pernah di benci & di caci..
Walau tak sedahsyat yang dialami Nabi..
Lalu apa lagi yang engkau ratapi..
Jika di hatimu ada Robbul ‘Izzati..
Dia kan senantiasa mendampingi..
Itulah cinta yang haqiqi..
Cinta yang suci..
Cinta yang haqiqi..
Anugrah dari Illahi Robbi..
Maka biarkanlah ia bersemi..
_@MisterPiLovers_
Sang Penakluk
oleh: Manar Imam Muhammadi
Perang badar namanya...
Peperangan itu baru saja usai, peperangan yang tidak hanya membuat luka dibadan
tapi juga luka dihati...
Belum sembuh luka dibadan....belum berhenti
darah yang mengalir...belum reda perih diluka...bahkan keringat belum juga
kering
Dia ...ya...... Dia sang komandan sang teladan
pemimpin dalam hati dan raga itu mengatakan sesuatu yang menyentak
Yang membuat terbelalak mata kami yang lelah
dan membuat terdiam mulut yang mengeluh,,...
“apa ini” semua orang kebingungn setelah dia
mengatakan
Bahwa “
kita telah memenangkan perang yang besar!!, namun sebentar lagi kita akan
menghadapi perang yang lebih dhsyat lagi” ujarnya
“apalagi ini” tidak cukupkah perang yang kita
lakukan tadi, tidak besarkah”???, pikir kami
Ya wajar sekali jika pertanyaan-pertanyaan itu
muncul dari pikiran dan mulut kami waktu itu.
Coba tengok saja, kami menghadapi pasukan yang
lebih ungggul dalam jumlah, lebih lengkap dalam persenjataan., lebih
berpengalaman dan lebih kuat dalam segala hal dari kami....namun bukan itu saja
yang menjadi perih perang ini...yang lebih membuat luka adalah peperangan ini
dilakukan oleh kami yang disatukan dalam kekeluargaan dan kesukuan, namun
dipisahkan oleh akidah yang tertanam. karna itu diantara kami seorang anak bisa menjadi lawan
bagi ayahnya, seorang istri bisa menjadi lawan bagi suaminya, seorang kakek
bisa menjadi lawan bagi cucunya, dan paman bisa menjadi lawan bagi ponakanya...itulah
yang membuat perang ini menyakitkan, betapa tiak coba engkau bayangkan kau
menebas batang leher keluargamu atau kearbatmu sendiri, yang selam ini hidup
saling mnyayangi.
Ya biar bagaimanapun juga, sekuat apapun iman
seseorang pasti tertekan juga jika harus berhadapan dengan keluarga sendiri,
karena itulah betapa berat peperangan ini.
Namun
yang lebih mengherankan adalah perkataan dari lisan mulia itu, perang
seperti apalagi?? Musuh yang bagaimana lagi?? dan keadaan yang apa lagi yang
lebih menyulikan dari pada ini?
Dengan tenang sang pelita itu menjawab, sepertinya
beliau paham akan kebingngungngan kami sahabat-sahabatnya itu , karena itu tanpa
buang waktu beliau mengatakan, perang yang lebih besar adalah “perang melwan
diri sendiri”
Itulah jawaban Nabi...jauh sebelum para ilmuan
psikologi dan ahli filsafat barat yang katany tersohor dengan teori-teori
psikologisnya itu, hanya baru sekarang mampu mengungkap rahasia dari kebaikan dan keburukkan yang ada
pada diri manusia, mereka baru mampu sekarang menjelaskan bahwa orang-orang
sukses dan bahagia disegala aspek kehidupan dalah orang yang mampu melawan
potensi negatif yang ada pada diirinya, sekali lagi baru sekarang-sekarang ini,
sehingga begitu banyak sekarang orang-orang, lembaga-lembaga motivasi baik yang
bercorak keagamaan maupun umum.
Padahal sang Nabi kita, pelita ditengah kegelapan
itu sejak seribu limaratus tahun yang lalu diawal pergerakanya sudah
mewanti-wanti kita bahwa lawan terberat dalah dalam diri sendiri, karena
benarlah ternyata kesuksesan kebahagiaan itu berwal dari mampunya kita
mengalahkan kecendrungan jelek dalam diri kita.
cobalah tengok orang-orang disekeliling kita
yang menjadi pengusaha sukses, guru yang berhasil, ilmuan terkenal, apapun
jenisnya, kuncinya ialah kita bisa melawan potensi negatif yang ada dalam diri
sendiri.
Cobalah kau bayangkan jika seorang ilmuan
kalah oleh rasa malasnya dan enggan untuk melakukan penelitian, apakah dia
dapat menjadi ilmuan yang hebat,,..
Cobalah bayangkan jika seorang pelajar
dikalahkan oleh rasa malasnya dan enggan untuk belajar , apakan ia akan menjadi
pandai..
Cobalah pikirkan seandainya seorang pemimpin
dikalahkan oleh rasa egoisnya dan memanfaatkan jabatan untuk kepetinganya
sendiri, apakah ia akan berhasil menjadi pemimpin yang baik?
Karena itu jugalah jika kita perhatikan dalam
film-film pahlawan , kita akan satu atau dua kali melihat sang tokoh utama
menghadapi musuh terberatnya, bukan dari luar tapi berasal dari dalam dirinya
sendiri, sisi gelap itulah yang harus kita lawan.
Sekarang jika engkau pelajar, sadar dan
bangunlah tidak ada orang yang bisa membantu dirimu belajar kecuali kau
bertekad mengalahkan malasmu..
Jika engkau seorang pemimpin, lihatlah
sekelilingmu keegoisan yang tidak kau taklukan itu membuat banyak orang
sengsara,...
jika engkau pengajarr sadarlah jika kau taidak
mengalahkan rasa malasmu itu untuk menemukan cara-cara baru untuk mengajar,
cepat atau lambat murid2mu akan jemu dan menolakmu...
dan engkau yang sekarang masih bergelut dengan
ketidakpuasan, tetapi masih memelihara kemalasan, bangkitlah, atau kau mati selama
kau hidup...
Bangkilah ...dunia sedang menunggumu...dunia bukan
hanya sebuah ruangan kelas tempat engkau bekerja,sekolah atau kuliah...dunia
lebih dari itu..
Memang benar buku adalah jendela dunia, namun
apakah kau puas melihat dunia hanya melalui jendela saja??? Tembuslah rasa
ragumu itu...mari kita sama-sama melangkah melihat dunia dengan merasakan
sendiri harunya bunga bukan katanya, melihat indahnya alam dengan mata sendiri,
bukan lewat puisi indah yang kau baca,,,dan
merasakan langsung bagaimana bertemu dengan orang2 dan lingkungan yang sering
kau baca lewat bukumu itu...
Sebelum waktumu yang luang itu menyempit...sebelum
kemudaanmu itu menua...sebelum kesehatanmu itu menurun,,..... dan selama engkau
masih hidup..jelajahilah mimpimu dengan kakimu sendiri....
Langganan:
Postingan (Atom)